Syarat syarat 'ibadah

Adapun syarat diterimanya suatu ibadah adalah:

- Al Iman (keimanan),
- Al Ikhlas (ikhlas), dan
- Al Ittiba' (mengikut petunjuk Rosulullah shollallahu 'alaihi wa sallam).

Ibadahnya seseorang tidak akan diterima kecuali dengan terpenuhinya syarat syarat tersebut semuanya.
Ibadah tanpa iman adalah tertolak. Allah ta'ala berfirman:

من عمل صالحا من ذكر أو أنثى وهو مؤمن

"Barang siapa yang beramal sholeh baik laki laki ataupun perempuan sedang dia adalah seorang mu'min" (An Nahl : 97).
Iman telah dijadikan sebagai ikatan (atau batasan) terhadap hal tersebut.
Demikian juga ikhlas, tanpanya suatu amalan tidak akan terkabulkan. Allah ta'ala berfirman dalam hadits qudsiy:

أنا أغني الشركاء عن الشرك من عمل عملا أشرك فيه معي غيري تركته وشركه

"Saya adalah yang paling tidak membutuhkan sekutu. Barang siapa yang beramal suatu amalan, dia menyekutukan Aku dengan selain-Ku di dalam amalan tersebut, maka Aku meninggalkannya beserta sekutunya tersebut."

Allah tidak akan menerima suatu amalan kecuali apa apa yang dikerjakan secara ikilas untuk-Nya.
Demikian juga dengan ittiba', Allah tidak menerima suatu amalan kecuali yang sesuai dengan apa apa yang telah disyari'atkan oleh-Nya, maksudnya kecuali amalan yang showaab (yang benar).

Saya memohon kepada Allah agar Dia memberi taufiq bagi saya dan bagi engkau, kepada ibadah yang shohiihah (yang benar) dan agar Dia menerima amalan amalan kita, serta menjadikan akhir kehidupan kita husnul khotimah.


Syeikh Abu Muhammad Al Maqdisiy
Penjara Qofqofa, Yordania.
Robi'uts Tsaniy 1415 Hijriyyah.

Alhamdulillah wahdah, selesai diterjemahkan pada: 16 Robi'uts Tsaniy 1433 Hijriyyah.


Kembali Ke Daftar Isi