Headlines News :
Home » , , , , » Berhala burung gepeng pancasila.

Berhala burung gepeng pancasila.

Written By Terapkan Tauhid on 11 Juli 2012 | Rabu, Juli 11, 2012


Apa yang disebut dengan berhala?

Berhala dalam bahasa Arab adalah al watsanu الوثن bentuk jama' nya al autsanu الأوثان atau ash shonamu الصنم bentuk jama' nya الأصنام

Dalam Lisanul Arab disebutkan bahwa ash shonamu adalah apa apa yang dijadikan sebagai Ilah selain Allah.

Syeikh Abdurrahman ibnu Hasan Alu Syeikh rohimahullah dalam buku beliau yang terkenal Fathul Majid berkata:

"Al Watsanu/berhala adalah sebutan bagi apa apa yang ditujukan kepadanya salah satu dari bentuk bentuk ibadah, selain Allah, dari kubur kubur, tempat tempat kematian dan lain lain. Berdasarkan perkataan Al Kholil (Nabi Ibrahim) 'alaihissalam:

إنما تعبدون من دون الله أوثانا وتخلقون إفكا

"Sesungguhnya yang kalian ibadahi selain Allah itu hanyalah berhala berhala dan kalian membuat kedustaan." (Al Ankabut:17).

Juga firman Allah:

قالوا نعبد أصناما فنظل لها عاكفين

"Mereka berkata : Kami beribadah kepada berhala berhala dan kami senantiasa ber-i'tikaf padanya." (Asy Syu'araa : 71)

Dan firman Allah:

أتعبدون ما تنحتون؟

"Apakah kalian beribadah kepada patung patung yang kalian pahat?" (Ash Shoffat : 95)

Oleh karena itu diketahui bahwa al watsanu (berhala) adalah sebutan bagi patung patung dan yang selainnya yang diibadahi selain Allah." (Fathul Majid halaman 228).

Rosulullah shollahllahu 'alaihi wa sallam telah menamai salibnya orang orang nashrani sebagai berhala. Dalam hadits disebutkan:

عن عدي بن حاتم قال أتيت رسول الله وفي عنقي صليب من ذهب، قال لي يا عدي اطرح هذا الوثن من عنقك فطرحته

Dari Adi bin Hatim, ia berkata: Saya mendatangi Rosulullah sedang di leherku ada salib dari emas, lalu beliau berkata kepadaku: "Wahai Adi, buang berhala ini dari lehermu!" lalu saya membuangnya.

Dalam Kitab At Tauhid, Syeikh Muhammad bin Abdul Wahhab rohimahullah telah mencantumkan satu bab yaitu Keterangan yang menjelaskan bahwa sikap ghuluw (berlebih lebihan) terhadap kubur kubur orang orang sholeh akan menjadikan kubur kubur tersebut sebagai berhala berhala yang diibadahi selain Allah. Kemudian beliau menyebutkan hadits:

روى مالك في الموطأ أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال اللهم لا تجعل قبري وثنا يعبد اشتد غضب الله على قوم اتخذوا قبور أنبيائهم مساجد

Diriwayatkan oleh Imam Malik di dalam Al Muwaththo' bahwa sesungguhnya Rosulullah shollallahu 'alaihi wa sallam telah bersabda: "Ya Allah, jangan Engkau jadikan kuburku sebagai berhala yang diibadahi, amat keras kemurkaan Allah terhadap suatu kaum yang menjadikan kubur kubur Nabi mereka sebagai mesjid mesjid."

Jadi berhala adalah segala sesuatu yang diibadahi selain Allah walau dengan satu bentuk peribadatan, baik ia berupa patung patung atau, kuburan atau tempat tempat keramat ataupun berupa pemikiran atau yang selain itu semua. Untuk dapat memahami hal ini, maka pertama-tama kita harus memahami apa ma'na dari ibadah.

Ibadah adalah kata yang mencakup segala hal yang dicintai dan diridhoi oleh Allah, baik berupa perkataan ataupun perbuatan, yang nampak ataupun yang tidak nampak. Jadi ibadah mempunyai makna yang sangat luas, tidak hanya berupa sholat, puasa, zakat, haji, beridzikir, membaca AlQuran, ruku' dan sujud saja. Akan tetapi juga mencakup tawakkal, cinta dan takut, meminta perlindungan dan pertolongan, menyembelih binatang, nadzar, jihad, pengorbanan, ketaatan, ketundukan, berhukum dan lain lain.

Bila salah satu dari bentuk bentuk ibadah ini dipersembahkan kepada selain Allah, maka sesuatu yang selain Allah tadi telah menjadi berhala bagi orang yang beribadah kepadanya. Agar permasalahan ini menjadi jelas lagi, marilah kita menengok kembali kepada keadaan orang orang musyrik dahulu.

Disebutkan bahwa kesyirikan pertama yang terjadi di muka bumi adalah pada zaman kaumnya Nabi Nuh 'alaihissalam. Allah Ta'ala berfirman:

وقالوا لا تذرن آلهتكم ولا تذرن ودا ولا سواعا ولا يغوث ويعوق ونسرا

Mereka (kaum Nabi Nuh) berkata: "Jangan sekali kali meninggalkan ilah ilah kalian, dan jangan pula sekali kali meninggalkan Wadd, dan jangan pula Suwaa', Yaghuts, Ya'uq dan Nasr." (Nuh : 23)

Ini adalah nama nama orang sholeh dari kaumnya Nabi Nuh 'alaihissalam. Mereka semua mempunyai pengikut yang mencontoh perbuatan baik mereka. Tatkala mereka meninggal dunia, para pengikut mereka berkata: Bila kita membuat patung patung mereka, tentu kita akan lebih semangat dalam beribadah. Lalu mereka membuat patung patung tersebut. Kemudian tatkala pengikut pengikut ini meninggal dunia dan datang generasi selanjutnya, maka iblis membisikkan kepada mereka bahwa: "Para pendahulu mereka beribadah kepada patung patung ini dan berdo'a meminta hujan kepadanya", lalu mereka beribadah kepada patung patung tersebut".

Penulis Fathul Majid mengutip perkataan Al Qurthubi rohimahullah, beliau berkata: "Para pendahulu mereka membuat patung patung ini hanyalah untuk dapat mencontoh mereka dan mengingat amal amal sholih mereka, sehingga dapat bersungguh sungguh seperti kesungguhan mereka, mereka beribadah kepada Allah di kubur kubur mereka. Kemudian datang sesudah mereka suatu kaum yang tidak mengetahui maksud dari pendahulunya, kemudian setan membisikkan kepada mereka bahwa para pendahulu mereka telah beribadah kepada patung patung ini dan mengagungkannya."

Jadi akhirnya patung patung tersebut telah menjadi berhala berhala yang diibadahi selain Allah. Bentuk ibadah yang dipersembahkan kepada patung patung tadi adalah do'a dan i'tikaf.

Begini juga keadaan orang orang musyrikin arab saat Rosulullah shollallahu 'alaihi wa sallam diutus, mereka beribadah kepada berhala berhala mereka. Diantara nama berhala berhala mereka adalah uzza dan manat. Mereka sama sekali tidak mempunyai keyakinan bahwa Pencipta langit dan bumi beserta segala isinya adalah uzza dan manat, sama sekali tidak! Bahkan mereka meyakini bahwa Allah lah yang menciptakan itu semua, dan Dia lah yang menurunkan hujan dan memberi rezeki kepada mereka. Akan tetapi, bersamaan dengan hal ini semua, merekapun mempersembahkan satu atau beberapa bentuk ibadah kepada pohon, batu dan patung yang mereka buat. Mereka berdo'a kepada pohon, batu dan patung serta menyembelih hewan untuk dipersembahkan kepadanya, dengan anggapan bahwa benda benda itu semua dapat mendekatkan mereka kepada Allah Pencipta langit dan bumi. Padahal do'a dan menyembelih hewan adalah termasuk dari bentuk bentuk ibadah dan tidak boleh dipersembahkan kepada selain Allah. Inilah sebab kenapa mereka berstatus musyrik dan kenapa benda benda tersebut menjadi berhala mereka.

Berhala itu bernama pancasila.

Sekarang kita beralih kepada pancasila, tentu saja nama pancasila adalah nama yang sangat tidak asing bagi telinga kita.

Disini kami tidak membahas dari mana asal muasal munculnya gagasan pancasila. Apakah ia benar benar merupakan perasan otak sukarno cs, sebagaimana yang mereka ngaku-ngakukan, atau hanyalah merupakan versi indonesia dari ajaran zionisme dan ajaran hindu, sebagaimana yang nampak secara dhohir dari kandungan kandungan pancasila.

Disinipun kami tidak membahas secara panjang lebar kandungan kandungan pancasila yang bertentangan dengan syariat Islam. Karena hal ini sangat banyak sekali dan butuh tulisan yang tersendiri. Sebut saja ajaran monoteisme, nasionalisme, sekulerisme, pluralisme, paganisme, dan demokrasi yang terkandung dalam pancasila, semuanya bertentangan dengan Islam.

Begitu juga kami tidak akan membahas berbagai penyimpangan dan kesalahan secara bahasa yang terdapat dalam kandungan pancasila. Bagi setiap orang yang telah memahami bahasa indonesia, ia akan merasa bingung ketika membaca susunan kata yang ada dalam sila sila pancasila. Susunan bahasa dalam sila sila tersebut sangatlah amburadul dan bahkan saling bertentangan antara satu dan yang lain. Ini semua menunjukkan bahwa pengarang pancasila ini, siapapun juga orangnya, adalah orang yang bodoh dan bingung. Dan yang lebih bodoh lagi dari dia adalah orang orang zaman sekarang yang berjuang mati matian dalam membela pancasila dan menjadikannya sebagai berhala dalam kehidupan mereka.

Yang akan kami bahas sekarang adalah kenapa pancasila disebut sebagai berhala? Apakah ada orang yang sujud dan ruku' kepada pancasila?

Di atas, kami telah menjelaskan makna dari kata berhala, dan bahwa suatu benda atau pemikiran akan dapat menjadi berhala bila ditujukan kepadanya salah satu bentuk ibadah. Dan kamipun telah menjelaskan secara singkat arti dari kata ibadah.

Maka adakah suatu bentuk ibadah yang telah dipersembahkan oleh orang orang musyrik pancasila kepada pancasila? Jawabannya adalah: "Ya ada, dan banyak." Salah satunya adalah tahakum (berhukum).

Termasuk dari bentuk bentuk ibadah adalah berhukum (tahakum). Bila seorang hamba dalam segala urusannya ia berhukum kepada syariat Allah, maka berarti ia telah beribadah kepada Allah. Sebaliknya, bila ia berhukum kepada selain syariat Allah, walaupun hanya dalam beberapa urusan saja, maka berarti ia telah beribadah kepada sumber hukumnya tadi dan telah menjadikannya sebagai Ilah selain Allah.

Pokok permasalahannya adalah bahwa hukum dan pembuatan syariat/undang undang adalah hak spesial/khusus (hak preogatif) ke-Ilahan. Maka barang siapa yang mengklaim bahwa dirinya berhak membuat hukum, maka berarti ia telah mengklaim bahwa dirinya adalah Ilah serta telah menjadikan dirinya sebagai sekutu bagi Allah. Demikian juga barang siapa yang meyakini bahwa seseorang, atau sekelompok orang, atau suatu benda, atau suatu pemikiran berhak atau bahkan wajib untuk dijadikan sebagai sumber hukum, maka berarti ia telah menjadikan orang tersebut, atau sekelompok orang tersebut, atau benda tersebut atau pemikiran tersebut sebagai Ilah selain Allah, dan ia telah masuk dalam peribadatan kepada Ilah tersebut. Sekarang kami akan menyebutkan sebagian dari dalil syar'i nya:

Allah ta'ala telah berfirman:

إن الحكم إلا لله، أمر ألا تعبدوا إلا إياه ذلك الدين القيم ولكن أكثر الناس لا يعلمون

"Hukum hanyalah milik Allah, Dia telah memerintahkan agar kalian tidak beribadah kecuali kepada-Nya." (Yusuf : 40).

Ayat diatas mengandung dua bentuk kalimat pembatasan, yaitu bahwa hukum hanyalah hak Allah saja, kemudian diikuti bentuk kalimat pembatasan yang kedua yaitu perintah Allah kepada setiap manusia untuk tidak beribadah kecuali hanya kepada-Nya saja. Nash ayat ini adalah salah satu dalil yang menunjukkan bahwa hukum dan pembuatan undang undang adalah hak istimewa milik Allah Penguasa jagad raya, dan juga merupakan dalil bahwa berhukum merupakan sebuah bentuk ibadah. Sayyid Quthb rohimahullah dalam menafsiri ayat ini beliau berkata: "Ketundukan kepada hukum adalah ibadah, bahkan merupakan pokok arti ibadah." (fi zhilal, halaman 1991).

Kita perhatikan sekarang keadaan orang orang musyrik penyembah pancasila. Mereka dengan semangat telah menyuarakan bahwa pancasila harus menjadi sumber hukum di negeri ini. Menurut mereka, Indonesia tidak akan aman tenteram dan damai sentausa kecuali di bawah naungan hukum yang bernafaskan dan berkeringatkan pancasila, dan bahwa segala hukum yang tidak selaras dengan pancasila harus di tolak!!! Mereka juga berkata: "Hukum pancasila adalah warisan nenek moyang kami dan hasil kajian bapak bapak kami yang harus kami lestarikan. Ini adalah kepribadian bangsa kami dan ini sudah final !!!" Sekarang coba bandingkan perkataan mereka ini dengan perkataan orang orang musyrik dahulu:

بل قالوا إنا وجدنا ءاباءنا علي أمة وإنا علي ءاثارهم مهتدون، وكذلك ماأرسلنا من قبلك في قرية من نذير إلا قال مترفوها إنا وجدنا ءاباءنا علي أمة وإنا علي ءاثارهم مقتدون قال أولو جئتكم بأهدي مما وجدتم عليه ءاباءكم قالوا إنا بما أرسلتم به كافرون، فانتقمنا منهم فانظر كيف كان عاقبة المكذبين

"Bahkan mereka (orang orang musyrik) berkata: "Sesungguhnya kami telah mendapatkan bapak bapak kami menganut suatu keyakinan, dan sesungguhnya kami mendapat petunjuk dengan mengikuti jejak mereka". Dan demikianlah, Kami tidak mengutus sebelum kamu seorang pemberi peringatanpun dalam suatu negeri, melainkan orang orang yang hidup mewah di negeri itu berkata: "Sesungguhnya kami telah mendapati bapak bapak kami menganut suatu keyakinan dan sesungguhnya kami adalah pengikut jejak jejak mereka." Rasul itu berkata: "Apakah (kalian tetap mengikutinya juga) sekalipun aku membawa untuk kalian Din yang lebih nyata memberi petunjuk dari pada apa yang kalian dapati bapak bapak kalian menganutnya?" Mereka menjawab: "Sesungguhnya kami kafir terhadap apa yang kalian diutus dengannya." Maka Kami binasakan mereka, maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang orang yang mendustakan itu." (Az Zukhruf : 22-25).

Sama persis, bedanya hanyalah bahwa orang orang musyrik dahulu mendapati bapak bapak mereka beribadah dalam bentuk berdo'a kepada berhala mereka yang berupa kubur kubur, batu dan pepohonan, lalu mereka mengikutinya, sedangkan orang orang musyrik pancasila telah mendapati bapak bapak mereka beribadah dalam bentuk berhukum kepada berhala mereka yang berupa burung gepeng pancasila, lalu merekapun ikut ikutan. Ini saja bedanya!

Ketahuilah, bentuk bentuk ibadah yang lain yang dipersembahkan kepada berhala pancasila selain ibadah berhukum adalah masih banyak. Diantaranya ketaatan, cinta, loyalitas dan anti loyalitas (berdasarkan pancasila), pengkultusan dan lain lain. Ini semua merupakan bentuk bentuk ibadah yang wajib hanya dipersembahkan kepada Allah saja. Tetapi orang orang musyrik ini telah mempersembahkannya kepada pancasila.

Sebagai penutup, kami akan menyampaikan dua ayat kepada mereka. Allah Ta'ala berfirman:

أتعبدون ما تنحتون؟

"Apakah kalian beribadah kepada apa yang kalian pahat?" (Ash Shoffat : 95)

Apakah kalian beribadah kepada sesuatu yang kalian buat dan karang sendiri dan malah kalian tidak memurnikan ibadah hanya kepada Allah yang telah menciptakan kalian dan telah menciptakan negeri dan bangsa kalian dengan keaneka ragaman suku sukunya? Apakah kalian lebih tahu dari Allah?

ما تعبدون من دونه إلا أسماء سميتموها أنتم واباؤكم ما أنزل الله بها من سلطان إن الحكم إلا لله أمر ألا تعبدوا إلا إياه ذلك الدين القيم ولكن أكثر الناس لا يعلمون

"Apa yang kalian ibadahi selain Allah itu hanyalah nama nama yang dibuat buat oleh kalian dan nenek moyang kalian. Allah tidak menurunkan suatu keteranganpun tentang nama nama itu. Hukum hanyala milik Allah. Dia telah memerintahkan agar kalian tidak beribadah kecuali kepada-Nya. Itulah Din yang lurus, akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui." (Yusuf : 40).

Wallhamdulilahi Robbil 'alamin.

Penyusun : Muhajir

Ikut andil dalam berda'wah, sebarkan :

+ comments + 15 comments

syaibani
06 September, 2012

jika anda pintar anda akan melihat pancasila sila k-1 ,adl surat Al-Ikhlas 1-4 , ..... sila k-4 ,adalah sistem khilafah(kekhalifahan)...dst.

Anonim
07 September, 2012

orang yg pintar tidak akan mempelajari pancasila. Mempelajari pancasila lebih dalam bisa ngak maju maju orang indonesia bahkan merusak aqidah yg lurus (islam). Tinggalkan pancasila pelajari islam...anda akan beruntung....

13 September, 2012

Kalau begitu, bisa nggak saudara2 sekalian mengganti pancasila..???
klo kita ga mengikuti aturan hukum suatu negara apa kita sudah disebut beribadah?

14 September, 2012

benar kita harus pelajari islam. tapi tidak salah juga kita pelajari pancasila sebagai sejarah dan asal usul bangsa.

bukankah islam juga yang mengajarakan untuk lebih mengenal nenek moyangnya dan bangsanya.

pancasila juga tidak aku (kita) sembah di Indonesia, hanya menjadi ideologi bangsa. itu yang membedakan Indonesia dengan Arab juga dengan bangsa lainnya.

saya setuju sekali dengan konsep islam tapi tanpa mengkerdilkan konsep suatu negara lainnya, bahwa sesunggunya islam itu toleran terhadap semua budaya yang ada.

INGAT AKU, KITA , KAMI DI NKRI TIDAK MENYEMBAH PANCASILA

mohon tidak membuat tulisan yang tidak seperti kondisi sebenarnya.

Anonim
06 Oktober, 2012

kita boleh mempelajari PANCASILA bahkan WAJIB hukumnya!!!.
TAPI KALAU MENGANUTNYA nanti dulu sodara2!!!.

08 Oktober, 2012

@Anonim
Sebagai salah satu ajaran syirik dan ideologi jahiliyah, pancasila hanya boleh untuk dipelajari dengan tujuan untuk menjaga diri agar tidak terjerumus ke dalamnya dan dengan tujuan untuk menyingkap kesyirikan yang terkandung di dalamnya agar semua masyarakat tahu, sehingga mereka bisa sadar dan meninggalkan ajaran syirik ini. Sebagaimana perkataan Umar ibnu Al Khothob rodiyallahu 'anhu:

إنما تنقض عري الإسلام عروة عروة إذا نشأ في الإسلام من لا يعرف الجاهلية

"Sesungguhnya ikatan ikatan Islam akan terurai ikatan demi ikatan, bila tumbuh di dalam Islam orang yang tidak mengetahui jahiliyah".

Karena kalu ia tidak mengetahui jahiliyah, maka ia akan terjerumus ke dalamnya. Jadi hanya ini saja tujuannya. Mempelajari pancasila bukan untuk membenarkannya atau menghayatinya atau membelanya atau memperjuangkannya. Akan tetapi boleh mempelajarinya untuk menghancurkannya dan menyadarkan masyarakat akan bahaya syirik pancasila.
Jadi orang yang mempelajari pancasila harus extra hati hati jangan sampai ia ikut terbawa ke dalam kesyirikan yang nyata ini. Bila ia tidak mampu maka jangan sekali kali mempelajarinya. Sebaliknya ia kapanpun juga, wajib mempelajari Islam.

Kemudian apa dasar anda dalam mengatakan bahwa mempelajari pancasila adalah wajib? Jangan sembarangan untuk mengatakan bahwa ini wajib dan ini haram tanpa ada landasan syar'inya !

08 Oktober, 2012

@Pangeran perang
Pertama tama wajib anda imani bahwa Islam bukan untuk orang arab saja atau orang afganistan saja, tapi islam adalah rahmatan lil 'alamin. Maknanya adalah islam untuk seluruh alam semesta, bukan hanya daerah arab saja atau planet bumi saja, tetapi untuk jagad raya ini. Ketentuan apapun yang terdapat dalam islam, maka itu adalah merupakan rahmat dimanapun juga di jagad raya ini.

Yang kedua, anda wajib mengimani bahwa dien (agama) yang benar dan diterima oleh Allah hanyalah Islam saja, sedangkan yang lainnya seperti pancasila, kristen, budha, yahudi dll adalah ajaran syirik dan tidak diterima oleh Allah serta penyebab seluruh bencana baik di dunia ataupun di akherat.

Yang ketiga, anda wajib tahu makna dari ibadah. Boleh saja kata ibadah diartikan sebagai menyembah, akan tetapi makna yang terkandung dalam kata menyembah harus sama persis dengan makna yang terkandung dalam kata ibadah. Kalau tidak sama, maka kata menyembah hanya mewakili sebagian dari makna ibadah. Yang menjadi patokan adalah kata ibadah bukan kata menyembah.

Keempat, perlu anda ketahui bahwa kewajiban semua manusia (bukan hanya kaum muslimin) adalah tidak hanya untuk masuk islam saja, akan tetapi merekapun wajib kafir kepada seluruh ajaran syirik yang ada. Mengkafiri ajaran ajaran syirik adalah dengan cara meyakini akan kebatilannya, tidak membenarkannya, memusuhinya, membencinya, mengkafirkan penganutnya dan lain lain. Memang kita tidak memaksa mereka untuk masuk islam, akan tetapi hal ini tidak berarti bahwa kita membenarkan keyakinan syirik mereka dan juga tidak berarti kita mencintai mereka.

Kelima, apa yang tercantum dalam artikel diatas adalah benar benar sesuai dengan kondisi di negeri ini. Orang buta matanyapun akan dapat melihat kesyirikan pancasila telah merajalela di negeri ini. Akan tetapi bagi yang mata hatinya buta, meskipun sebesar apapun kesyirikan yang ada didepan matanya, ia tidak akan dapat melihatnya.

08 Oktober, 2012

@syaibani
Anda ini benar benar aneh, bagaimana anda ini telah memaksa maksakan diri untuk membenarkan kesyirika n dengan dalil dari Al Quran yang justru merupakan dalil yang menunjukkan akan batilnya pancasila.

Sudahkah anda membaca surat QUL HUWALLAHU AHAD? Lihatlah kembali surat mulia ini, bukankah Allah telah menegaskan bahwa Allah adalah Satu, tidak beranak. Bagaimana anda dapat menjadikan ayat mulia ini untuk membenarkan pancasila yang menyatakan bahwa tuhan adalah esa sesuai dengan agama masing masing, maknanya tuhan adalah banyak dan tidak satu. Bukankah pancasila telah membenarkan bahwa Allah mempunyai anak sebagaimana dalam ajaran syirik kristen? Maha Suci Allah dari apa yang mereka katakan.

Anonim
23 Oktober, 2012

Assalamu'alaikum. Saya orang awam tentang Islam. Saya ingin belajar islam dengan benar(sesuai alquran, sunnah, kehidupan para sahabat), supaya tidak tersesat. Tapi saya bingung mulai belajar dari mana, apa yang seharusnya dilakukan bagi orang yang benar2 awam seperti saya untuk mempelajari islam, Karena dilingkungan saya jarang yang berilmu tentang agama islam. Mohon jawabannya?

Terimakasih

Anonim
24 Oktober, 2012

Sekarang kita berdo'a saja mudah2an syariat Islam akan tegak di bumi tercinta kita ini, dan Pancasila, UUD semuanya tergantikan hanya oleh hukum Allah SWT. Amiiin........

25 Oktober, 2012

@Anonim
Wa 'alaikumussalam wa rohmatullahi wa barokatuh.
Dalam menuntut ilmu, maka kita harus memperhatikan beberapa point di bwh ini:
1. Ikhlas lillahi ta'ala dalam menuntut ilmu, bukan untuk mendapatkan tujuan duniawi.
2. Sebaiknya menuntut ilmu langsung pada ulama yang baik dan lurus (bukan ulama su') dengan menghadiri taklim taklimnya. Kalau tidak memungkinkan, maka membaca buku buku, mendengar rekaman ceramah para ulama ataupun melalui internet.
3. Sesungguhnya Allah Ta'ala telah memerintahkan kita untuk beribadah hanya kepada-Nya saja, dan ibadah tidak akan benar kecuali bila disertai dengan ilmu. Orang yang bodoh tidak akan mengetahui bagaimana cara ia beribadah kepada Rob yang telah menciptakannya. Oleh karena itu, tujuan dari belajar adalah agar kita tidak bodoh sehingga kita dapat beribadah kepada Allah dengan cara yang benar dan ikhlas, bukan berdasarkan hawa nafsu kita atau hawa nafsu orang lain.
4. sesungguhnya ilmu syar'i adalah wasilah untuk beribadah kepada Allah. Jadi ruh dari ilmu adalah amalan. Tujuan dari menuntut ilmu adalah untuk diamalkan. Sufyan Ats Tsauriy berkata: "Ilmu itu hanyalah dipelajari agar seseorang dapat betaqwa kepada Allah dengannya. Keutamaan ilmu dari selainnya hanyalah karena ilmu membawa kepada ketaqwaan kepda Allah."
oleh karena itu, ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang mendorong kepada pelaksanaan amal ibadah.
5. Allah telah menyebutkan kata ilmu dalam Al Quran, terkadang dalam kalimat pujian berarti merupakan ilmu yang bermanfaat, dan terkadang dalam kalimat celaan berarti merupakan ilmu yang tidak bermanfaat.
Ilmu yang tercela adalah seperti dalam firman-Nya:
"Mereka mempelajari apa yang membahayakan mereka dan tidak bermanfaat bagi mereka." ( Al Baqarah:102).
Ilmu yng tidak bermanfaat ada dua macam. Yang pertama adalah ilmu yang secara aslinya memang tidak bermanfaat, seperti ilmu sihir, ilmu pancasila dan lain lain. Yang kedua adalah ilmu yang secara aslinya bermanfaat akan tetapi menjadi tidak bermanfaat karena tidak diamalkan atau tidak ikhlas lillahi ta'ala saat mempelajarinya. Makanya dalam do'a Rosulullah shollallahu 'alaihi wa sallam (dalam hadits shohih Muslim) disebutkan:
اللهم إني أعوذ بك من علم لا ينفع ومن قلب لا يخشع ومن دعوة لا يستجاب لها
"Ya Allah, aku berlindung kepada-Nu dari ilmu yang tidak bermanfaat, dari hati yang tidak takut (kepada-Mu) dan dari do'a yang tidak dikabulkan."
6. Menjauhi bertanya yang tidak ada manfaatnya. Seperti bertanya "kapan tibanya hari kiamat?" pertanyaan ini tidak ada manfaatnya, karena kita cukup beriman bahwa hari kiamat akan terjadi. Oleh karena itu ketika Rosulullah ditanya oleh seseorang "Kapan hari kiamat?" Beliau kemudian balik bertanya: "Apa yang telah engkau persiapkan untuk menghadapinya?"
Karena bertanya tentang hal yang tidak bermanfaat akan meyibukkan kita dari mempelajari ilmu yang bermanfaat.

Bersambung ke bawah:

25 Oktober, 2012

@Anonim

7. Bersungguh sungguh dalam menuntut ilmu. Sa'id bin Musayyab rohimahullah berkata: "Saya melakukan perjalanan berhari hari dan bermalam malam untuk mendapatkan satu buah hadits."
Termasuk dalam sikap bersungguh sungguh dalam menuntut ilmu adalah dengan memulai mempelajari yang paling penting terlebih dahulu. Karena lautan ilmu itu sangat luas sekali, maka carilah paling yang wajib, yang paling penting dan paling bermanfaat terlebih dahulu.
Ilmu itu adalah bertingkat tingkat, ada yang fardhu 'ain, ada yg fardhu kifayah, ada yang sunnah, dan ada yang mubah.
Ilmu yang fardhu 'ain (wajib atas setiap orang untuk mengetahuinya) adalah seperti ilmu tauhid. Dengan memahami tauhid, kita akan dapat beribadah hanya kepada Allah saja dan menjauhi segala bentuk syirik. Imam Al Gozali berkata: "Bila seorang laki2 berakal telah mimpi atau telah mencapai usia balig di awal siang, maka kewajiban pertama atas dirinya adalah mempelajari dua kalimat syahadat dan memahami maknanya, yaitu ucapan "tidak ada Ilah selain Allah, Muhammad adalah utusan Allah".
Diantara ilmu yang fardhu 'ain yang lain adalah mempelajari rukun rukun islam dan rukun rukun iman, bahwa iman itu tidak berarti hanya sekedar percaya dan yakin saja. Tetapi iman adalah perkataan dan perbuatan. Perkataan hati dan perkataan lisan serta perbuatan hati dan perbuatan anggota badan. Perkataan hati adalah percaya, sedangkan perkataan lisan adalah mengikrarkan dua kalimat syahadat, baca Al Quran, dzikir dan lain lain. Adapun perbuatan hati adalah seperti cinta, ridho, takut, berharap, tawakal, ikhlas, sabar dan lain lain. Sedangkan perbuatan anggota badan adalah seperti mendirikan sholat, zakat, puasa, haji, berjihad, membantu orang dan lain lain.
Diantara ilmu yang fardhu 'ain lainnya adalah mengetahui pembatal pembatal keislaman, mengetahui perbuatan perbuatan yang diharamkan, mengetahui amalan amalan hati yang wajib seperti ikhlas, tawakal kpd Allah, cinta kpd Allah, sabar dan lain lain. Juga yang termasuk fardhu 'ain adalah mengetahui hukum hukum thaharah seperti tata cara wudhu, mandi janabat, tayamum, macam macam najis dan cara mensucikannya dan lain lain. Karena sholat tidak akan sah kecuali dengan thaharah.
Diantara ilmu yang fardhu 'ain adalah memahami tentang kewajiban jihad. Jihad melawan kaum musyrikin secara jenis ibadahnya adalah fardhu 'ain maknanya wajib atas setiap orang tanpa kecuali. Hanya saja jihad itu ada 4 macam: jihad dengan hati, jihad dgn lisan, jihad dgn harta dan jihad dgn tangan atau jiwa. Jihad dgn hati adalah kewajiban atas tiap individu kapanpun, dimanapun dan dalam kondisi apapun ia. Jihad dgn hati adalah dgn membenci orang orang kafir dan siapapun yg loyal kpd mrk, membenci ajaran kafir mrk, mengkafirkan mrk, dan kafir kpd sembahan sembahan mrk. Akan tetapi kalau kata jihad apabila disebutkan secara berdiri sendiri tanpa embel embel "dgn lisan" atau "dgn harta" maka tidak ada maknanya kecuali jihad dengan tangan atau perang (qital). Jihad dalam artian qital hukumnya bukan fardhu 'ain akan tetapi dapat meningkat menjadi fardhu 'ain krn sebab 2 tertentu. Untuk zaman skrng, jihad dalam artian qital telah menjadi fardhu 'ain atas kaum muslimin yg laki laki sampai seluruh bumi Islam dapat kembali ke tangan kaum muslimin.

Bersambung ke bawah:

25 Oktober, 2012

@Anonim

8. Dien (agama) ini tidak akan mungkin bisa difahami kecuali dgn ikut bergerak bersamanya dan berkorban deminya, terlebih lagi pada zaman ini. Ilmu itu tidak hanya sekadar menghapal buku, menghapal ceramah dan menghadiri taklim. Dien (agama) ini adalah manhaj pergerakan, maka tidak ada yg memahaminya dgn benar kecuali orang yg bergerak bersamanya. Inilah sebabnya bahwa para mujahidin adalah orang yang paling paham akan dien (agama) ini. Orang yang paling paham tauhid adalah orang yang rela mengorbankan jiwanya demi mengangkat tinggi panji tauhid, dialah orang muwahhid yg sebenar benarnya, bukan orang yang hanya duduk duduk di atas sofa empuk sambil berceramah tentang tauhid dan menghafal kajian tauhid tetapi ia meninggalkan jihad membela tauhid padahal ia mampu untuk berjihad ! Tauhid bukan sekedar menghapal kajian tauhid akan tetapi tauhid adalah amal nyata di lapangan untuk mengangkat panji tauhid dan memerangi musuh tauhid.
Jihad bukan penghalang untuk menuntut ilmu. Kalau kita melihat para sahabat Nabi shollallahu 'alaihi wa sallam maka kita akan mendapati bahwa seluruh ulama dari kalangan sahabat adalah mujahid !
9. Setelah menuntut ilmu, maka kita semua dituntut untuk lantang menyuarakan kebenaran dan menjadi contoh tauladan bagi orang lain dgn mengamalkan ilmunya tersebut.
Demikian beberapa point penting untuk kita amalkan agar kita dapat menuntut ilmu secara benar.

Anonim
16 November, 2012

amin...annal ardla yaritsuhaa 'ibadiyash shaalihiin

Anonim
15 Desember, 2012

Garuda Agma Pagan,garuda bangsa sumeria itulah yg di adopsi sama sukarno

Posting Komentar