Headlines News :
Home » , , » Apa yang wajib dilakukan ketika dalam keadaan tertindas?

Apa yang wajib dilakukan ketika dalam keadaan tertindas?

Written By Terapkan Tauhid on 10 Agustus 2012 | Jumat, Agustus 10, 2012


Pertanyaan:

Apa yang kita perbuat ketika dalam kondisi ditindas oleh musuh musuh Allah?

Jawaban:

Ahkam istidh'af (hukum hukum dalam kondisi tertindas) adalah sebagai berikut:

Apa apa yang berkaitan dengan tauhid dan pengamalan terhadap kalimat la ilaha illallah beserta syarat syaratnya dan menjauhi hal hal yang membatalkannya, juga al wala wa al baro (loyalitas dan anti loyalitas) serta kafir kepada thogut, maka hal ini semua adalah harus dikerjakan baik pada zaman tertindas atau pada selainnya. Ia adalah fardhu 'ain (kewajiban atas tiap individu) pada setiap kondisi, yang berkaitan dengan amalan amalan hati seperti al wala wa al baro, kafir kepada thogut, membenci dan memusuhi. Allah ta'ala berfirman:

يا أيها المدثر، قم فأنذر، وربك فكبر، وثيابك فطهر، والرجز فاهجر

"Hai orang yang berselimut. Bangunlah, lalu berilah peringatan! Dan Rob mu agungkanlah! Dan pakaianmu bersihkanlah! Dan perbuatan menyembah berhala tinggalkanlah!" (Al Mudatstsir : 1-5).

Adapun terang terangan dan menampakkan hal itu, maka ini tergantung kepada kemampuan. Barang siapa yang mampu, maka hendaknya ia mengamalkannya. Allah ta'ala berfirman:

قل
يا أيها الكافرون، لا أعبد ما تعبدون

"Katakanlah: Wahai orang orang kafir, saya tidak beribadah kepada apa yang kalian ibadahi" (Al Kafirun:1-2)

Dan apabila orang yang ditindas itu tidak mampu, maka hendaknya ia mengamalkan apa yang ia mampu. Allah ta'ala berfirman:

فاتقوا الله ما استطعتم

"Bertaqwala kepada Allah sesuai dengan kemampuan kalian"

Dan Allah ta'ala berfirman:

لا يكلف الله نفسا إلا وسعها

Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya."(Al Baqarah:286)

Dan apabila ia bersabar dan menampakkan hal itu, maka ini adalah jihad yang paling besar dan paling agung. Allah ta'ala berfirman dalam memuji orang yang menampakkan hal ini:

إذ
قالوا لقومهم إنا برآء منكم ومما تعبدون من دون الله كفرنا بكم وبدا بيننا وبينكم العداوة والبغضاء أبدا حتي تؤمنوا بالله وحده

"Ketika mereka (Nabi Ibrahim dan orang orang yang bersama beliau) berkata kepada kaum mereka: "Sesungguhnya kami berlepas diri dari kalian dan dari apa yang kalian ibadahi selain Allah, kami kafir kepada kalian, dan telah nampak diantara kita permusuhan dan kebencian buat selama lamanya, hingga kalian hanya beribadah kepada Allah." (Al Mumtahanah:4)

Dan apabila ia tidak mampu serta mengkhawatirkan dirinya melakukan tawalli (ber-wala) kepada musuh musuh Allah, maka wajib atas dirinya untuk berhijrah bila ia mampu. Allah ta'ala berfirman:

إن الذين توفاهم الملائكة ظالمي أنفسهم قالوا فيم كنتم قالوا كنا مستضعفين في الأرض قالوا ألم تكن أرض الله واسعة فتهاجروا فيها

"Sesungguhnya orang orang yang difawatkan oleh para malaikat dalam keadaan menganiaya diri mereka sendiri, para malaikat berkata: "Dalam keadaan yang bagaimana kalian ini?" Mereka menjawab: "Kami orang orang yang tertindas di bumi" Para malaikat berkata: "Bukankah bumi Allah itu luas sehingga kalian dapat berhijrah di bumi itu?" (An Nisa:97)

Ibnu Taimiyyah telah menyebutkan di dalam kitab Ash Shorim Al Maslul apa apa yang diperbuat di saat kondisi tertindas, dan Hamd bin 'Atiq juga menyebutkan di dalam kitab beliau majmu'atu At Tauhid.

Wajib atas dirinya untuk berjihad dan melakukan amar ma'ruf nahi munkar sesuai kemampuannya.

Kaum muslimin wajib untuk mempersiapkan senjata dan kekuatan untuk menghilangkan ketertindasan ini. Bila mereka mendapatkan suatu wilayah, pertolongan, tempat hijrah, dan kekuatan, maka mereka bergabung dengannya untuk berperang demi tegaknya hukum Allah di muka bumi, kemudian para mujahidin dengan bersenjata bertitik tolak dari situ, menyerang daerah yang lebih dekat terlebih dahulu.

Dijawab oleh:
Syeikh Ali bin Khudhoir Al Khudhoir hafizhahullah.

Ikut andil dalam berda'wah, sebarkan :

Posting Komentar