Headlines News :
Home » , , » Pengartian kalimat tauhid

Pengartian kalimat tauhid

Written By Terapkan Tauhid on 30 Maret 2012 | Jumat, Maret 30, 2012

Syeikh Abdullah bin Abdurrahman Abu Bathin rohimahullah ditanya tentang ma'na laa ilaaha illallah, apa yang ditiadakan oleh kalimat ini dan apa yang ditetapkan olehnya? Lalu beliau menjawab:

Hal pertama yang wajib atas setiap manusia adalah mengetahui ma'na kalimat ini. Allah berfirman kepada Nabi-Nya:

فاعلم أنه لا إله إلا الله

"Maka ketahuilah bahwa sesungguhnya tiada ilah selan Allah". (Muhammad : 19).

Dan Allah berfirman:

و لا يملك الذين يدعون من دونه الشفاعة إلا من شهد بالحق

Maksudnya dengan laa ilaaha illallaah.

و هم يعلمون

"Sedang mereka mengetahui".
Maksudnya: Mengetahui dengan hati mereka apa yang diucapkan oleh lisan lisan mereka.

Maka kewajiban yang paling wajib adalah Mengetahui ma'na kalimat ini kemudian melafadzkannya dan mengamalkan tuntutan tuntutannya.

الإله Al Ilah adalah المعبود Al Ma'bud (sesuatu yang diibadahi). التأله At Taalluh bermakna التعبد ta'abbud (beribadah). Maka ma'nanya adalah : Tidak ada yang diibadahi selain Allah. Jadi, kalimat ini meniadakan seluruh ilahiyah (ibadah) dari selain Allah dan menetapkannya hanya untuk Allah saja.

Jika engkau telah mengetahui bahwa الإله Al Ilah berma'na المعبود al ma'bud (yang diibadahi) dan الإلهية al ilahiyah berma'na العبادة al ibadah (ibadah), maka ketahuilah bahwa ibadah adalah kata yang mencakup seluruh apa apa yang dicintai dan diridhoi oleh Allah Ta'ala, baik berupa perkataan ataupun perbuatan.
Jadi الإله al ilah berma'na المعبود al ma'buud (sesuatu yang diibadahi) dan المطاع al muthoo' (sesuatu yang ditaati).

Maka barang siapa yang mempersembahkan suatu bentuk ibadah kepada selain Allah, maka dia adalah seorang musyrik. Seperti bersujud, berdo'a, menyembelih binatang, bernadzar, demikian juga tawakal, takut, berharap, serta bentuk bentuk ibadah yang lain, baik yang dhohir (yang dapat terlihat oleh mata) ataupun yang batin.

Mengesakan Allah dengan ibadah dan meniadakan ibadah untuk selain-Nya merupakan hakekat dari tauhid, dan inilah makna dari kalimat laa ilaaha illallah.

Maka barang siapa yang mengucapkan laa ilaaha illallah dengan shidiq dan yakin, pasti lenyap dalam hatinya rasa cinta, pengagungan, pemuliaan, takut dan tawakal kepada selain Allah. Sehingga hatinya tidak mencintai apa apa yang dibenci oleh Allah dan tidak membenci apa apa yang dicintai oleh Allah.

Inilah hakekat dari ikhlas yang disabdakan oleh Rosulullah saw:

من قال لا إله إلا الله مخلصا من قلبه دخل الجنة أو حرم الله عليه النار

"Barang siapa yang mengucapkan laa ilaaha illallah secara ikhlas dari dalam hatinya, maka ia masuk jannah (surga) atau Allah telah mengharamkan neraka atasnya."

Pernah dikatakan kepada Hasan Al Bashri: "Sesungguhnya orang orang yang mengucapkan laa ilaaha illallah masuk jannah?" Beliau berkata: "Barang siapa yang mengucapkan laa ilaaha illallah kemudian menunaikan hak dan tuntutan kalimat ini...." dan seterusnya.

Kebanyakan orang orang yang mengucapkan laa ilaaha illallah hanyalah karena taqlid (ikut ikutan). Keimanan belum menyatu dengan hatinya dan iapun tidak tahu bagaimana untuk dapat ikhlas padanya. Barang siapa yang tidak tahu akan hal ini, dikhawatirkan ia akan mengabaikan kalimat ini menjelang kematian. Biasanya orang yang disiksa di dalam kubur adalah orang orang yang seperti mereka ini, sebagaimana disebutkan dalam hadits: (tentang perkataan orang yang disiksa di dalam kuburnya) "Saya mendengar orang orang mengucapkan sesuatu lalu sayapun ikut mengucapkannya".

Kami berharap agar Allah mengokohkan kami dan anda sekalian dengan perkataan yang kokoh, di dunia dan di akhirat.

Wallahu a'lam.

Ad Duraru As Sunniyah.

Alhamdulillah, selesai diterjemahkan pada:
Robi'uts Tsani 1433 Hijriyyah.
Ikut andil dalam berda'wah, sebarkan :

+ comments + 2 comments

Anonim
02 April, 2012

ßarokalloh fiek... Makasih atas ilmunya.

03 April, 2012

@Anonim:
sukran

Posting Komentar