Segala puji bagi Allah yang telah menjadikan kaum laki laki sebagai pemimpin bagi kaum wanita. Sholawat dan salam atas pemuka para Rosul Allah dan para Nabi, juga atas keluarga dan sahabat sahabat beliau yang tulus dan mulia, juga atas orang orang yang mengikuti mereka dari para shiddiqin, sholihin dan syuhada hingga hari perhitungan dan pembalasan. Amma ba'du:
Pada risalah ini, saya tidak akan berbicara tentang kerinduan para ummahatul mu'minin (isteri isteri Rosulullah) dan isteri isteri para sahabat terhadap jihad, tidak juga tentang keikutsertaan mereka di medan medan tempur, karena pembicaraan tentang ini amat panjang dan panjang. Bagi siapa yang ingin mendapatkan keterangan dan menambah pengetahuannya tentang kisah kisah ini, maka hendaknya ia membaca buku tulisan Syeikh kami Al Hafizh Yusuf Al 'Uyairiy semoga Allah merahmati beliau dan menerima beliau termasuk dalam golongan syuhada, berjudul "Dauru An Nisaa' Fi Jihadi Al A'daa' " (Peran wanita dalam jihad melawan musuh musuh), atau buku yang ditulis oleh Mahmud Tho'mah Al Halbiy yang berjudul "Al Mi-ah Al Awa-il Min Shohabiyaati Ar Rosul Shollallahu 'Alaihi Wa Sallam" atau buku buku tentang masalah ini selain yang dua ini.
Akan tetapi kami akan berbicara tentang kaum laki laki yang ber-haidh, dan ini bukanlah keanehan ! Ya, yang saya maksudkan adalah orang orang murji-ah zaman ini ! Yang telah mengharamkan jihad dan pembebasan tawanan ! Mereka mirip laki laki tapi bukan laki laki ! Berpikiran kanak kanak ! Berakal wanita ![1] Jangan sampai jenggot jenggot mereka menipu kalian, karena Al Jahizh telah berkata di dalam buku "Al Hayawan": "Terkadang didapati kaum wanita yang berjenggot, dan saya sendiri telah melihatnya." (lihat Shoidul Qolam, bab Nisaa dzawatul lihaa wa syawarib halaman 153). Benar dia, sungguh kami telah melihat banyak dari mereka !
Perang pada jahiliyah dan Islam adalah termasuk dari sifat dan ciri khas laki laki. Sebagaimana juga bahwa meninggalkan perang adalah termasuk sifat dan ciri khas wanita.
Syeikh Muhammad Ash Shobuniy berkata tentang sebab kenapa wanita tidak mendapatkan harta warisan dalam ajaran jahiliyah: "Mereka (orang orang jahiliyah.Pent) tidak memberikan warisan buat wanita dan anak anak, mereka berkata: Bagaimana kita memberikan harta kepada orang yang tidak menunggang kuda, tidak menenteng senjata dan tidak memerangi musuh?" (Rowa-i'ul Bayan Fi Tafsir Aayatil Ahkam Minal Quran 1 : 315). Demi Allah, ketika saya membaca perkataan ini, saya mengira yang mereka maksudkan adalah orang orang mur-ah zaman ini serta mufti mufti mariniz dan amerika ! Bila saja orang orang murji-ah ini berada pada zaman jahiliyah yang pertama dahulu, tentu akan hina keadaan mereka serta tentu mereka tidak akan mendapatkan hak warisan sedikitpun dan yang semisal itu. Akan tetapi mereka pada hari ini menampakkan dirinya di bumi Allah, udara dan laut-Nya ![1]
Kemudian Allah mengutus penutup rosul rosul-Nya shollallahu 'alaihi wa sallam dengan pedang, sampai sampai beliau bersabda:
بعثت بالسيف بين يدي الساعة
"Saya telah diutus dengan pedang menjelang hari kiamat...(diriwayatkan oleh Ahmad dan dishohihkan oleh Albaniy)
Sampai sampai tidak disebut nama Nabi shollallahu 'alaihi wa sallam kecuali disebut juga bersamanya perang. Bila engkau sulit memahami hal ini, maka perhatikanlah baik baik, kenapa surat Muhammad dinamakan dengan surat Al Qital (perang)? Lihatlah tafsir Al Qurthubiy misalnya. Sifat Rosulullah yang tercantum dalam kitab kitab dahulu adalah: di tangan beliau terdapat pedang yang tajam
Engkau telah diutus dengan pedang dan Al Quran
Engkau menetapi dengan pedangmu apa yang telah ditetapi oleh Al Quran
Hingga kegelapan menjadi terang, dan
Panji dan rukun din menjadi tinggi di muka bumi[3]
Ketika 12 orang anshar membai'at Nabi shollallahu 'alaihi wa sallam pada Bai'ah 'Aqobah Pertama, bai'at tersebut dinamakan dengan bai'at nisaa (bai'at wanita) karena di dalamnya tidak disebut masalah perang ! Al Imam Ibnu Hisyam berkata tentang mereka: "Mereka menemui beliau di 'Aqobah, yaitu 'aqobah pertama, lalu mereka membai'at Rosulullah shollallahu 'alaihi wa sallam dengan bai'at nisaa (bai'at wanita), dan itu sebelum perang diwajibkan atas mereka". (Shiroh Ibnu Hisyam 2 : 68).
Bahkan para ulama, pewaris para Nabi telah menyebutkan sebab laki laki mempunyai keutamaan dari wanita, sebagaimana Al Imam Az Zamakhsyariy berkata: "Mereka telah menyebutkan keutamaan laki laki, diantaranya adalah akal, keteguhan, kekuatan, diantara mereka ada para Nabi, imamah al kubra dan ash shugra ada pada meseka, jihad, adzan, khutbah, persaksian dalam masalah hudud dan qishosh, penambahan dalam warisan, wali pada pernikahan, nasab disandarkan pada mereka, dan lain lain". (Tafsir Al Kasyaf 1:290).
Benar, sebagaimana perkaan orang dahulu:
Kalau seandainya wanita seperti ini
Tentu wanita akan lebih utama dari laki laki
Umar bin Abi Robi'ah berkata dalam diwannya (lihat tafsir Ath Thobariy 2:106 dan tafrir Al Qurthubiy 2:226):
Membunuh dan berperang telah diwajibkan atas kita (para lelaki)
Dan para wanita penyanyi menyeret ujung pakaian
Imam Ibnul Jauziy rohimahulah berkata: "Wahai manusia, perang telah berkumandang, penyeru jihad telah menyeru, dan pintu pintu langit telah dibuka. Bila kalian tidak menjadi kasatria perang, maka lebarkan jalan bagi para wanita agar mereka berperang. Dan pergilah kalian dan ambillah majamir dan alat celak wahai wanita dengan sorban dan jenggot kalian !"
Ya, demi Allah, wanita berjenggot ! Yang lari ketika perang berkecamuk dan mengingkari matahari di waktu duha ! Merekalah orang orang yang menyelisihi ulama salaf. Mereka mengharamkan jihad 'ain dan melarang kaum lelaki untuk keluar berjihad, padahal kita mendapati ulama salaf memfatwakan agar para wanita ikut keluar berjihad ![4]
Maka buat pemegang kebenaran: "Allah... Allah... Tundukkanlah pandangan kalian. Karena menundukkan pandangan dari melihat wanita adalah wajib. Praktekkanlah hal ini juga terhadap wanita jenis ini, sebagai penghinaan buat mereka dan agar mereka menangis !!!
Abu Hammam Al Atsariy
1429 H.
=================================
[1] Dari perkataan Ali bin Abi Thalib rodiyallahu 'anhu (lihat Al Adabul Islamiy milik Doktor Nayif Ma'ruf halaman 58).
[2] Diantara yang perlu disebutkan di sini, bahwa ketika amerika mengalami kesulitan menguasai Falujah, mereka kemudian menjatuhkan fatwa Abdul Muhsin Al 'Abikan yang mengharamkan jihad dari atas helikopter helikopter ke atas penduduk Falujah.
[3] Al Imam Al Hafizh Abu Muhammad Abdul Ghoniy Al Maqdisiy rohimahullah berkata: "Rosulullah shollallahu 'alaihi wa sallam telah berperang secara langsung 25 peperangan, ini yang masyhur, dikatakan oleh Muhammad bin Ishaq, Abu Ma'syar, Musa bin 'Uqbah, dan lain lain. Dan dikatakan juga 27 peperangan, sedangkan pasukan yang diutus dan sariyah sariyah sebanyak 50 kali atau sekitar itu". (Mukhtashor shirah Nabi shollallahu 'alaihi wa sallam wa shiratu ashhabihi al 'asyroh halaman : 44). Maka kepada mereka yang mengaku ngaku sebagai pewaris para Nabi, kami katakan: "Sudah berapa perang yang telah engkau jalani di jalan Allah demi meninggikan panji ?"
[4] Lihat kitab Al Mughniy milik Ibnu Qudamah Al Maqdisiy rohimahullah
Posting Komentar