Headlines News :
Home » , » Wawancara bersama Syeikh Abu Muhamad Al Maqdisi, tahun 1423 H. (bagian pertama)

Wawancara bersama Syeikh Abu Muhamad Al Maqdisi, tahun 1423 H. (bagian pertama)

Written By Terapkan Tauhid on 17 Juni 2012 | Minggu, Juni 17, 2012


Wawancara
bersama Syeikh Abu Muhammad Al Maqdisiy.


Wawancara ini diselenggarakan oleh kru majalah elektronik Al 'Ashr dan koran Al Mir'ah, kemudian sebagian isi wawancara ini dipublikasikan di majalah Al Mir'ah di Yordania serta di majalah elektronik Al 'Ashr, lalu kemudian ditarik kembali hanya dalam waktu beberapa detik!!!

Penanya (PN): Apa identitas dari gerakan salafy jihady?

Abu Muhammad Al Maqdisiy (AM):

بسم الله و الحمد لله والصلاة والسلام علي رسول الله

Pertama tama saya ingin menekankan bahwa kami tidak menamakan diri kami dengan nama ini. Kami hanya digelari dengan nama ini oleh orang orang yang menamakan kami dengannya, ini karena sikap konsisten kami pada pendirian salafus sholih baik dari masalah aqidah, amalan dan jihad. Salafi jihadi adalah gerakan yang memadukan antara dakwah kepada tauhid secara menyeluruh dan jihad dalam rangka dakwah dalam waktu yang bersamaan. Atau katakan saja bahwa gerakan ini adalah gerakan yang berusaha menerapkan tauhid dan jihad melawan thogut thogut. Inilah identitas dari gerakan salafi jihadi yang membedakannya dari harokah harokah dakwah dan jihad yang lain.

Sebagian harokah salafi membatasi diri pada dakwah tauhid untuk memberantas syirik yang berupa jimat, jampi jampi dan syirik syirik yang berhubungan dengan kuburan, dan tidak menyinggung sama sekali baik dari dekat ataupun dari jauh, masalah masalah syirik yang berhubungan dengan pemerintah, para legislatif, undang undang dan istana istana raja. Bahkan terkadang mereka termasuk orang yang mendukung pemerintah dan bekerja demi mengokohkan singgasana mereka.

Demikian juga sebagian harokah jihadi, ada yang menyuarakan jihad mereka serta membatasi jihad tersebut pada orientasi nasionalisme serta menolak dengan keras dan tegas bila jihad tersebut melewati batasan nasionalisme.

Maka gerakan salafi jihadi menyelisihi dua kelompok diatas. Untuk itu, gerakan ini menyeru kepada tauhid secara menyeluruh di setiap tempat. Dan di tempat manapun yang dihuni oleh manusia, maka dakwah ini ditegakkan. Dan di manapun terdapat dakwah ini, maka di situ akan dijumpai jihad demi dakwah ini dan di jalan dakwah ini, dan harus begitu. Oleh karena itu, anda dapat melihat bahwa gerakan ini tidak membatasi diri dengan jihadnya pada suatu tempat tertentu di muka bumi karena orientasi nasionalisme dan tanah air. Akan tetapi medannya adalah seluruh permukaan bumi. Anda akan mendapati putera putera gerakan ini berjihad di berbagai belahan bumi, walaupun di sana terdapat hal hal yang lebih diprioritaskan yang kami inginkan dan serukan berdasar siyasah syar'iyah dan maslahat dakwah dan jihad. Akan tetapi berbeda antara ijtihad yang bersumber dari siyasah syar'iyah dengan hal hal baku dan pokok yang bersumber dari nasionalisme atau yang serupa dengan itu dari mizan mizan jahiliyah .

(PN): Bisakah memberikan gambaran yang ringkas mengenai perjalanan gerakan salafi jihadi di Yordania?

(AM): Gerakan ini adalah gerakan yang tumbuh di Yordania. Mulai nampak sejak awal tahun 90-an, walaupun telah ada sebelumnya mereka yang membawa aqidah dan manhaj ini. Akan tetapi saya sekarang berbibara tentang awal mula gerakan ini mulai nampak. Yaitu ketika kembalinya para pemuda dari Afganistan, dimana merupakan tempat berkumpulnya gerakan gerakan salafi jihadi dari berbagai belahan bumi. Juga ketika kembalinya mereka dari daerah teluk setelah berakhirnya perang teluk ke-2. Gerakan ini mulai nampak di kalangan pemuda pemuda ini yang menggabungkan antara aqidah salafiyah yang murni, dakwah kepada tauhid secara menyeluruh dan kecintaan kepada jihad dan mati syahid.

Akan tetapi karena gerakan ini kehilangan tokoh tokoh yang dijadikan sebagai rujukan keilmuan, baik karena hijrahnya sebagian mereka dari negeri ini, atau karena sebagian mereka dipenjara, menjadikan banyak dari pemuda pemuda ini, akibat umur dan pengalaman dakwah jihadiyah mereka yang masih sedikit, tergesa gesa dalam mengangkat senjata atau merencanakan operasi tanpa kajian yang cukup demi mendapatkan maslahat dari tindakan tersebut, juga tanpa adanya perhitungan yang benar tentang mafsadat dan maslahatnya. Sehingga hal hal tersebut mengakibatkan banyak dari mereka yang tertangkap. Akan tetapi penangkapan penangkapan tersebut bukanlah kuburan bagi gerakan ini, bahkan atas karunia dan taufiq dari Allah, malah menjadi lahan subur yang membuahkan tersebar luasnya dakwah ini ke seluruh pelosok negeri, bahkan ke seluruh dunia. Itu semua karena ketegaran putera putera gerakan ini dalam menghadapi cobaan, atas anugerah dari Allah yang telah menjadikan mereka contoh tauladan bagi selain mereka, juga karena pemanfaatan mereka yang benar terhadap media masa yang pada awalnya telah digunakan untuk menyerang mereka, baik saat mereka di persidangan, atau dalam penjara ataupun di tempat lainnya, dengan tujuan untuk memburukkan citra dakwah mereka dan demi menguasai opini seputar apa yang disebut dengan radikalisme dan takfiriy. Lalu sihir tersebut berbalik menghantam tukang sihirnya.

وأرادوا به كيدا فجعلنا هم الأخسرين

"Mereka hendak berbuat makar terhadap Nabi Ibrahim, maka Kami jadikan mereka orang orang yang merugi." (Al Anbiyaa' : 70)

Allah telah membarokahi dakwah ini dan dan para pemuda tertarik kepadanya dan tertarik untuk menulisnya. Tulisan tulisan tersebut dikeluarkan dari penjara untuk diakses oleh para pemuda, dicetak dan disebar luaskan.

Kemudian ketika Allah membebaskan sekelompok pemuda pemuda tersebut di akhir tahun 90-an, mereka tidak mengekang diri mereka, tidak menjauhi dakwah ini, dan tidak pula menyandarkan diri mereka kepada dunia dan kehidupan bersama keluarga sebagaimana keadaan kebanyakan orang yang baru keluar dari penjara. Kehidupan gerakan ini, penjaranya, jihadnya dan matinya, semuanya demi tauhid dan penerapannya. Mereka mengusung dakwah ini sebelum penjara, saat dipenjara, dan setelah keluar dari penjara. Atas karunia dari Allah kami telah mendapatkan hasil dan buah dari sikap sungguh sungguh gerakan ini saat kami keluar dari penjara. Dan inilah kami sekarang, meneruskan perawatan buah tersebut. Kami memohon pada Allah agar Dia mensucikan dan membarokahinya.

(PN): Kenapa anda sekalian tidak berfikir untuk mendirikan partai politik?

(AM) : Bila yang dimaksud dengan partai tersebut adalah partai resmi yang diakui oleh undang undang, maka hal ini adalah pantangan bagi kami, karena hal tersebut bertentangan dengan pokok pokok dakwah ini, dakwah yang tidak mengambil masyru'iyyahnya dari undang-undang undang-undang buatan, melainkan dari syariat samawiyyah (syariat yang ditunkan dari langit). Juga izin tidak akan diberikan kepada suatu partai resmi kecuali bila partai tersebut bersumpah untuk memberikan wala' (loyalitas) kepada pemerintah, UUD, dan undang undang negara, sedangkan hal ini dalam kamus dakwah tauhid termasuk salah satu pembatal keislaman. Karena termasuk salah satu pokok dari dakwah tauhid adalah kafir terhadap undang undang ini dan berbaro' terhadap siapapun yang berhukum kepadanya. Oleh karena itu, bila izin mendirikan partai diberikan dan dihadiahkan kepada kami tanpa permintaan atau tanpa bersusah payah, pasti kami tidak akan menerimanya dan pasti kami akan menolaknya. Lalu apakah masuk akal bila kami berusaha meminta izin tersebut?

Karena dakwah ini selalu terang terangan berbaro' kepada undang undang ini dan mengkafirkannya dan mengkafirkan pemerintah yang menerapkannya, maka pemerintah memerangi dakwah ini di mana mana dan sama sekali tidak akan rela terhadapnya serta tidak akan mengakuinya. Sebagaimana juga mereka yang ikut dalam dakwah ini, tidak akan rela terhadap pemerintah. Bagi mereka, pemerintah ini adalah pemerintah jabariy, serta mereka tidak akan rela dan tidak akan mengakui undang undang pemerintah ini. Oleh karena itu, usaha untuk mendapatkan izin resmi untuk mendirikan partai politik, bagi kami adalah sesuatu yang tertolak secara syar'i, juga merupakan sesuatu yang mustahil terjadi baik secara realita maupun secara akal sehat.

Adapun bila yang dimaksud dalam pertanyaan tadi adalah beramal dalam sebuah kelompok atau tandhim, maka kami tidak memungkiri akan hal ini. Yang kami inkari adalah upaya mengkerdilkan dan membatasi da'wah tauhid hanya pada suatu tandhim yang antara para anggotanya terikat oleh al wala wa al baro', tanpa melibatkan seluruh kaum muslimin. Adapun amalan jama'i yang tertandhim (teratur), maka tidak ada yang memungkirinya kecuali oleh orang jahil yang tidak mengetahui sirah Al Musthafa shollallahu 'alaihi wa sallam. Akan tetapi barangkali fase yang sedang dilalui oleh da'wah kami juga oleh harokah salafi jihadi secara umum di negeri kita menuntut agar da'wah ini tetap menerapkan gaya sekolah yang meluluskan para da'i dan mujahid sampai pada waktu tertentu tanpa mengikat mereka dalam suatu tandhim akan memudahkan mereka jatuh ke dalam perangkap thogut dan persekongkolan mereka.

(PN) : Bagaimana anda menggambarkan realita salafi jihadi hari ini?

(AM) : Realita salafi jihadi dalam pandanganku sekarang adalah mengalami kemajuan yang nampak jelas dan pertumbuhan baik yang memberikan pesan gembira akan masa depan yang baik, meski menghadapi persekongkolan, koalisi dan kerjasama yang diarahkan untuk menghancurkan gerakan ini dari berbagai pemerintahan di dunia. Juga meski diiringi oleh berbagai macam ujian dan siksaan yang ditimpakan kepada anggota gerakan ini. Sesungguhnya diantara tabiat dari gerakan ini adalah: bahan bakarnya akan semakin bertambah, batangnya semakin kuat dan kokoh dan semakin bertambah khibroh dan pengalamannya di bawah naungan cobaan cobaan. Dan di sana terdapat perkara perkara Robbaniyah dan sunnah kauniyah, yang jika diterapkan oleh gerakan ini, maka tidak diragukan lagi niscaya mereka akan menjadi perintis gerakan yang akan memimpin umat kepada kejayaan dan akan mengembalikkannya kepada kemuliaannya

(PN) : Medan medan telah terbuka di chechnya, Afganistan, dan lain lain, dan para pemuda gerakan ini sangat antusias sehingga puluhan dari mereka pergi ke sana. Bagaimana pandangan anda terhadap mereka ini, karena dikabarkan bahwa anda menentang masalah ini?

(AM) : Medan medan yang telah terbuka di Afganistan, Chechnya, Bosnia dan yang lainnya adalah medan medan yang telah diambil manfaatnya oleh da'wah dan jihad dengan pemanfaatan yang nampak jelas. Adapun saya, walaupun saya pada beberapa fase fase tertentu tidak rela dengan pengosongan medan da'wah disini dan hijrahnya para pemuda ke sana, akan tetapi hal tersebut (hijrahnya para pemuda ke sana. pent) tidak kosong dari manfaat baik dari segi pengalaman dan experiment pada bidang militer, da'wah dan jihad, atau manfaat memindahkan da'wah tauhid ke tempat tempat tersebut dan mempengaruhi penduduk aslinya, dan ini tidak diragukan lagi termasuk barokah terbesar dari jihad. Akan tetapi saya telah menyeru beberapa pihak yang berpengaruh dari kalangan da'i dan penuntut ilmu secara khusus untuk tetap tinggal di negeri mereka serta menolong da'wah di sini dan tidak mengosongkan lahan lahan dari potensi potensi yang ada. Akan tetapi para pemuda yang bersemangat, pada masa masa awal, mereka membatasi pengertian jihad pada peperangan bersenjata. Perasaan tersebut telah menguasai mereka dan butuh waktu agar mereka dapat memahami bahwa sabar menanggung beban da'wah serta menghadapi resiko penjara dan siksaan demi da'wah ini adalah termasuk jihad fi sabilillah yang besar, yang tidak kalah dari perang dan jihad dengan senjata, bahkan ini merupakan salah satu fase dari jihad bersenjata.

Saya tidak menolak berpergian ke daerah tersebut untuk menolong kaum muslimin atau untuk berlatih menggunakan senjata dan mendapatkan pengalaman, bahkan saya termasuk yang telah pergi ke sana. Yang saya tolak dahulu dan juga sekarang hanyalah seruan kepada para pemuda untuk mengosongkan lahan ini dari mereka dan dari segala potensi, karena lari dari ancaman thogut dan hijrah ke sana. Dan penolakan saya ini muncul tepatnya pada saat ketika belum jelasnya bagi kami masalah kepemimpinan di sebagian daerah tersebut. Kami merasa sakit ketika banyak orang orang ateis, sekuler dan sesat yang memetik hasil dari darah dan pengorbanan para syuhada di medan medan tersebut.

(PN) : Sebagian dari para pemuda salafi jihadi terlibat dalam manhaj takfir tanpa memperhatikan syarat syaratnya serta bersikap keras kepada masyarakat ?

(AM) : Tidak dijumpai perkumpulan atau gerakan apapun yang tidak memiliki sisi negatif dan kesalahan, dan ini semua akan hilang dengan semakin majunya pengalaman. Sebagian pemuda masih pemula dalam da'wah ini, bisa jadi dia terlalu semangat sehingga muncul sikap atau kebiasaan yang dinilai oleh kebanyakan orang sebagai bentuk tasyaddud (keras). Hal ini tidak bisa dijadikan patokan untuk menilai sebuah gerakan secara umum. Terlebih lagi bahwa fanomena ini kebanyakan akan hilang dengan kegiatan belajar dan menuntut ilmu yang juga merupakan salah satu ciri penting dari gerakan ini. Meskipun begini keadaannya, kesalahan ini tidaklah seberapa bila dibandingkan dengan malapetaka dan kerusakan yang ditimbulkan oleh lawan dan musuh da'wah ini dari kakangan para thogut dan yang selain mereka.

Sebagaimana juga banyak dari kalangan musuh dan lawan gerakan ini yang tidak mengetahui pokok terkecil dari pokok pokok ajaran Islam. Banyak dari mereka yang menghujat perilaku anggota gerakan ini, mereka mensifatinya sebagai tindakan tasyaddud (keras) dan kasar, padahal sebenarnya perilaku tersebut termasukt dari petunjuk Nabi shollallahu 'alaihi wa sallam. Mereka menuduh para da'i sebagai orang yang ghuluw (berlebih lebihan) dalam masalah takfir serta mereka mengingkari banyak masalah pada diri para da'i, yang sebenarnya masalah masalah tersebut adalah masalah pokok dalam Din kaum muslimin, itu semua karena kebodohan mereka akan hakekat Din mereka.

Orang yang mengkategorikan tindakan mengkafirkan hakim yang menerapkan hukum selain yang telah Allah turunkan dan pembuat undang undang selain Allah, juga tindakan mengkafirkan para penolongnya dalam kesyirikan termasuk perbuatan ghuluw, atau mengkategorikan tindakan mengkafirkan pelaku penghujat Allah atau penghina Din dan Rosul serta tindakan keras terhadap mereka termasuk perbuattan khowarij, atau mengkategorikan tindakan mengkafirkan orang yang meninggalkan sholat termasuk perbuatan radikal, maka orang seperti ini tidak perlu digubris serta hujatannya terhadap anggota gerakan ini tidak boleh diperhitungkan.

Adapun kesalahan kesalahan dalam masalah takfir yang telah dinisbatkan kepada gerakan ini, disebabkan oleh sikap tergesa gesa sebagian pemuda dalam menghukum dan itu tidaklah terbatas pada anggota gerakan ini, juga hal tersebut dibesar besarkan dan kebanyakan dibuat buat dan merupakan kebohongan. Saya akan memberikan contoh kepada anda tentang apa yang telah dilontarkan oleh mereka yang bersengketa dengan kami seputar tulisan tulisan saya, saya pribadi. Saya termasuk orang yang belajar dan berguru kepada syeikh syeikh salafi di zaman kita seperti syeikh Ibnu Baz, Ibnu 'Utsaimin, Al Bani dan yang selain mereka, baik secara langsung dengan hadir pada muhadharah mereka ataupun melalui mendengar kaset kaset dan membaca tulisan tulisan mereka. Akan tetapi kami telah mempelajari dasar dasar salafi yang sejati, yaitu tidak adanya taqlid serta setiap orang akan diambil perkataannya dan akan ditolak, kecuali Nabi yang ma'shum shollallahu 'alaihi wa sallam. Oleh karena itu, walaupun saya tidak memungkiri keutamaan syeikh syeikh tadi dalam banyak bab bab fiqih dan Din, akan tetapi saya menyalahkan mereka dan saya tidak mempedulikan cemoohan orang saat saya mengumumkan pengingkaran atas mereka dalam masalah yang saya yakini bahwa mereka telah sesat di dalamnya dan merekapun telah menyesatkan para pemuda, terutama atas kesepakatan mereka dengan banyak pemerintah pemerintah dan pemerintah Saudi secara pasti. Mereka yang tinggal di Saudi telah membai'at pemerintah Saudi dan menjadikannya sebagai waliyul amri yang syar'i, dan mereka menyeru para pemuda untuk ikut membai'at dan tidak memberontak terhadap pemerintah, serta mereka mencap orang yang memberontak sebagai bughot dan khowarij. Diantara mereka, seperti syeikh Al Bani, ada yang telah ikut andil dalam menyebarluaskan madzhab jahmiah dan irja' dalam pembahasan pembahasan kafir dan iman, dengan andil yang nampak, baik lewat tulisan tulisan ataupun muhadharah muhadharah, kemudian beliau diikuti oleh banyak pemuda pemuda dan orang orang yang taqlid dan tertipu oleh nama beliau. Lawan lawan kami tidak menjelaskan perselisihan saya dengan syeikh syeikh tersebut dengan penjelasan yang terperinci seperti ini. Bahkan mereka tidak merasa senang kecuali dengan memalsukan dan merubahnya serta selalu membuat buat kebohongan atas namj kami dengan mengatakan bahwa kami telah mengkafirkan syeikh syeikh tersebut secara ta'yin, padahal hal tersebut hanyalah kedustaan semata, kami telah berlepas diri darinya berkali kali dan berulang ulang, akan tetapi sebagian orang yang mendengki masih saja memfitnah kami berulang kali. Saya tidak tahu apa yang mereka inginkan dari hal tersebut, apakah demi memuaskan hati musuh musuh da'wah kami dari para thogut thogut yang mana mereka telah terlanjur basah menjadikan diri diri mereka secara tegas dan terang terangan sebagai penjaga thogut thogut tersebut, lalu kemudian mereka berkoar koar berlindung dibelakang alasan pembelaan terhadap diri syeikh syeikh tersebut serta menyatakan bahwa kami telah memfitnah syeikh syeikh tadi, padahal sebenarnya kami belum pernah mengkafirkan mereka sama sekali, yang kami kafirkan adalah para thogut beserta anshor (penolong penolong) nya. Benar, bahwa kami telah keras dalam mengingkari sebagian dari syeikh syeikh tersebut pada sebagian keadaan yang menuntut adanya rasa marah demi membela Din dan wali wali Allah. Bisa jadi kami telah menjelaskan di beberapa kesempatan bahwa sebagian dari apa yang telah dikerjakan oleh syeikh syeikh tersebut, seperti membai'at thogut yang teleh diperintahkan untuk dikafirkan terkadang dapat menyebabkan kekafiran. Akan tetapi masalah takfirul faa'il (mengkafirkan pelaku suatu pekerjaan kafir) tidaklah sama dengan takfirul fi'il (menyatakan bahwa pekerjaan itu adalah pekerjaan kafir), sebagaimana takfirul 'am tidaklah berarti menghukumi kafir pada diri pelakunya secara ta'yin yang menuntut adanya kajian terhadap syarat syaratnya dan mawani' (halangan halangan untuk dikafirkan), yang mana hal ini telah diketahui hatta oleh mereka yang masih pemula dalam belajar ilmu syar'i.

Walau bagaimanapun juga keadaannya, kami tidak membenarkan apapun ijtihad yang salah dalam masalah takfir yang terjadi di kalangan pemuda pemuda gerakan ini, dan kami selalu berusaha untuk memperbaiki dan meluruskannya serta memperingati para pemuda agar tidak melakukan kesalahan atau tergesa gesa dalam masalah takfir. Dan tidak ada yang lebih jelas dari hal itu dari tulisan kami yang berjudul risalah ats tsalatsiniyy ah fi at tahdzir min al ghuluw fi at takfir (risalah 30, tentang peringatan dari sikap ghuluw dalam takfir).

Risalah ini telah ada dan beredar di kalangan pemuda gerakan ini serta buku ini dan buku buku kami yang lain disebarluaskan melalui situs kami mimbar at tauhid wa al jihad yang beralamat:

  • www.almaqdese.com
  • www.alsunnah.info
  • www.tawhed.ws

(PN) : Apa yang dibutuhkan oleh gerakan salafi jihadi?

(AM) : Sesuatu yang masih kurang dimiliki para pemuda gerakan salafi jihadi di negeri ini adalah kesadaran terhadap tabeat fase ini serta tabeat makar dan konspirasi internasional atas mereka, agar mereka mempersiapkan diri dengan sebaik baiknya sehingga mampu menghadapinya serta agar mereka meninggalkan sikap berpikir yang lugu, tergesa gesa dalam beramal dan pekerjaan yang tidak ada hasilnya.

Juga kurang mengambil pelajaran dengan sungguh sungguh dari kesalahan kesalahan dan pengalaman pengalaman harokah harokah salafiyah jihadiyah yang telah mendahului mereka, agar mereka tidak mengulangi kesalahan kesalahan tersebut.


Bersambung

Ikut andil dalam berda'wah, sebarkan :

Posting Komentar