Headlines News :
Home » , » Apakah orang sekuler kafir?

Apakah orang sekuler kafir?

Written By Terapkan Tauhid on 31 Juli 2012 | Selasa, Juli 31, 2012


Orang orang sekuleris adalah mereka yang menisbatkan dirinya kepada sekulerisme. Pemikiran sekuler adalah pemikiran yang menyeru kepada pengaturan urusan dunia tanpa dasar Din, dan bahwa Din terpisah dengan dunia beserta segala permasalahan permasalahannya. Oleh karena itu, pemikiran ini dalam bahasa Arab dinamai dengan laa diniyyah bermakna tidak ber-din.

Dengan kata lain, sekulerisme adalah pemikiran yang memisahkan Din dengan negara, urusan politik, kepemimpinan dan kehidupan dunia, serta membatasi kepentingan dan hak Din hanya pada tempat tempat ibadah. Din hanya berhak mengatur segala urusan yang menyangkut hubungan manusia dengan Allah saja. Adapun urusan urusan selain itu, seperti urusan kenegaraan, hukum, politik serta urusan urusan kehidupan lainnya, maka itu adalah hak presiden, hak mpr, hak dpr, hak partai politik, hak manusia dan bukan hak Allah !!!

Mereka telah menetapkan hal hal yang menjadi hak Allah dan hal hal yang menjadi hak presiden. Apa yang menjadi hak presiden, maka itu tidak boleh dipersembahkan kepada Allah, dan apa yang menjadi hak Allah, maka presiden ikut campur di dalamnya!!! Allah telah berfirman dalam surat Al An'am ayat 136 yang menceritakan keadaan orang orang musyrikin ini:

فقالوا هذا لله بزعمهم وهذا لشركائنا فما كان لشركائهم فلا يصل إلي الله وما كان لله فهو يصل إلي شركائهم ساء لا يحكمون


"Maka mereka (orang orang musyrik) berkata menurut persangkaannya: "Ini untuk Allah dan ini untuk berhala berhala kami" Maka apa yang menjadi milik berhala berhala mereka tidak sampai kepada Allah, dan apa yang menjadi milik Allah akan sampai kepada berhala berhala mereka. Amat buruk ketetapjan mereka itu." (Al An'am : 136).

Inilah yang disebut dengan sekulerisme, dan orang yang meyakini atau menisbatkan diri kepada hal ini maka disebut sebagai orang sekuleris.

Lalu apakah orang orang sekuleris adalah kafir?

Barang siapa yang meyakini bahwa syarat Islam tidak layak untuk mengatur urusan dunia, atau sudah tidak layak lagi untuk zaman sekarang, atau Islam tidak selaras dengan zaman modern karena sudah ketinggalan zaman, maka wajib memberi tahu orang ini bila memang ia adalah orang bodoh, serta menyampaikan hujjah kepadanya. Bila ia bertaubat dan beriman akan kelayakan Islam untuk mengatur itu semua, maka alhamdulilah, akan tetapi bila ia membandel dan masih tetap pada keyakinan sekulernya, maka ia telah kafir dan murtad dari Islam, meskipun ia sholat dan berpuasa serta menganggap diri sebagai seorang muslim.

Allah ta'ala telah berfirman:

يا أيها الذين امنوا ادخلوا في السلم كافة ولا تتبعوا خطوات الشيطان


"Wahai orang orang yang beriman, masuklah kalian kedalam Islam secara kaffah (keseluruhan) dan janganlah kalian mengikuti langkah langkah syetan."
(Al Baqarah : 208)

شرع لكم من الدين ما وصي به نوحا والذي أوحينا إليك وما وصينا به إبراهيم وموسي وعيسي أن أقيموا الدين ولا تتفرقوا فيه


"Dia telah mensyariatkan bagi kalian din yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan Ibrahim, Musa dan Isa, yaitu: Tegakkan Din dan janganlah kalian berpecah belah di dalamnya."
(Asy Syura:13)

ومن يبتغ غير الإسلام دينا فلن يقبل منه وهو في الاخرة من الخاسرين


"Dan barang siapa mencari Din selain Islam, maka sekali kali hal itu tidak akan diterima darinya, dan pada hari kiama ia termasuk orang orang yang merugi.
(Ali Imran:85)

Din adalah nizhomul hayah (sistim hidup) baik pada urusan ibadah, akhlak, mu'amalah ataupun masalah keyakinan. Barang siapa yang mengetahui bahwa dirinya adalah ciptaan Allah, maka hendaknya ia mengetahui bahwa Allah memerintah dan melarang, dan wajib atasnya untuk taat dan tidak bermaksiat, karena Dzat yang telah menciptakannya adalah lebih mengetahui apa yang bermanfaat bagi dirinya.

ألا يعلم من خلق وهو اللطيف الخبير


"Dan apakah Allah yang telah menciptakan itu tidak mengetahui, padahal Dia Maha Halus dan Maha Mengetahui?!"
(Al Mulk : 14)

Wallahu a'lam

Ikut andil dalam berda'wah, sebarkan :

Posting Komentar